mungkin dahulu pernah aku merasakan anugrah yang diciptakan Allah untukku begitu indah.
aku yang dengan polosnya mengatakan "dia lelaki yang baik" meskipun dengan mata terbuka aku melihat kebejatannya dihadapanku.
aku yang dengan bodohnya tersenyum dan khawatir ketika sebuah kalimat meluncur dari bibirmu mengatakan "tolong buatkan aku surat sakit ya Desi, aku demam mungkin karna kita smsan sampai malam"
dan dengan bodohnya mengatakan "Maafin aku yaa, besok aku takkan ulangi lagi kesalahan ku, kamu sampai sakit karna ku"
dan dengan tampang dan manisnya mulut malaikat itu berkat "udah, gak usah salahin diri kamu, aku senang kok jika kamu senang. tolong buatkan PR ku ya-_-"
"BAIKLAH" dengan semangat 45 anak muda yang baru puber.
aku yang mengalami sakit selama seminggu demi mendengarkan kalimat "aku sudah memaafkan kamu, mungkin dia memang tidak menyayangiku lagi, dan putusnya kami bukan karna salahmu tapi mungkin dia telah punya orang lain yang menarik perhatiannya"
----
sementara di hadapan teman-teman "si desi itu yang terlalu menggilaiku yang terlalu mengikut campuri urusan aku dengan pacarku. sekarang dia minta putus hanya karna ucapan desi.
-karna ucapanku?-
itu dulu dan sudah aku lupakan kisah itu seiring dengan berjalannya waktu dan bergantinya hari. semua itu hilang dari ingatanku berubah menjadi sebuah kisah yang mungkin bisa ku ingat jika aku berusaha mengingatnya. itu dulu ketika setiap kisah penting dalam hariku tertulis dengan jelas di buku harianku "BLUE"
itu dulu saat dengan jelas kamu menyebarkan berita bahwa aku telah membuat kalian putus, padahal sadarkah kau bahwa itu semua adalah kesalahanmu yang sok-sok an playboy dan mengganggu cewek lain sementara kamu adalah kekasihnya.
itu dulu ketika dengan bodohnya aku mau mengakui kesalahan yang tidak pernah kulakukan dan memperburuk namaku sendiri asalkan engkau balikan dengan kekasihmu.
itu dulu ketika dengan bodohnya aku menjadi seorang yang selalu bersedia memberikan contekan Ulangan dan ujian. itu dulu ketika aku dengan polosnya mau menggantikanmu piket kelas, itu dulu itu dulu itu dulu dan semua sudah berlalu seiring dengan berjalannya waktu.
dan palaknya kau hadir dengan kalimat
"benarkah kau mencintai kekasihmu?" "benarkah kau telah jatuh cinta padanya? atau hanya sekedar cerita untuk menutupi kesalahanmu dari mengganggu hubungan orang lain?"
"benarkah ini benarkah itu" dan "benarkah semua ini nyata?"
aku telah menemukan bahwa kamu pernah menjalin hubungan tanpa rasa cinta dengan pacarmu dan itu berjalan hampir tiga tahun. apakah yang kali ini juga sama?
"lalu dimana hati kamu yang tiga tahun itu, dimana hati kamu yang membuatmu sampai dipekanbaru?
mengapa lenyap begitu saja dengan kekasih barumu yang baru kamu kenal itu?
dimana wajah kesengsem kamu untuk dia yang kamu anggap hampir sempurna?
dimana hati kamu yang membuatmu bisa ngotot kuliah?
dimana hati kamu yang menjadikan alasan bagimu hidup mandiri?
benarkah bahwa hatimu untuknya telah digantikan kekasih barumu?
yang bagu kau cintai selama lebih kurang 4 bulan
yang baru kau kenal tanpa memendam rasa
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
kau tidak pernah tau hidupku. segala fakta yang kau dapatkan tentangku hanya sebait dan itu yang kamu jadikan alasan.
kau tidak pernah mengerti aku lepas dari masa itu kau bukan lagi orang penting dalam hidupku. jika cinta tiga tahunku hanya akan menjadi cinta didalam hatiku saja, jika cinta tiga tahunku akan menjadi cintaku layaknya seorang adik dengan abangnya lalu kenapa?
jika hati tiga tahunku di balikkan untuk mencintai kekasihku saat ini lalu kenapa?
kenapa? dan kenapa?
jika yang kucintai saat ini hanya kekasihku apa urusanmu?
jika aku posting tentang kekasihku lalu apa urusanmu?
saya tau anda, orang seperti anda sekarang malah masuk UIN -_-"
kenapa? kamu mau mengikuti ku?
kamu mau mengikuti ku?
apakah cinta monyet ku dahulu kini berbalik membuatmu yang menggilaiku?
itukah alasannya kau kumpulkan fakta tentangku meskipun kita sudah beda kota?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar