Teluk Binjai Punya Cerita #1


100 Mahasiswa Terpilih USR...


Kuliah Kerja Nyata KKN, begitulah sebutan dikampusku untuk sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dimana dalam kegiatan KKN mahasiswa ditempatkan disebuah desa untuk berbaur dengan masyarakat dan melaksanakan program sesuai dengan tema yang ditentukan oleh pihak LPPM. Seluruh mahasiswa s1 diwajibkan untuk mengikuti matakuliah ini. Bagi teman-teman dijurusan lain mungkin menganggap mata kuliah ini hal penting karena memang KKN mereka dinilai dengan harga 4 sks sementara dijurusanku sendiri, KKN adalah matakuliah wajib dengan bobot 0sks. Mata kuliah ini memakan biaya lumayan besar.
Info KKN Kebangsaan
Bermula dengan pengenalan KKN Kebangsaan. Aku adalah mahasiswa yang ikut-ikutan. Ketika seseorang terkenal dan sukses dengan sebuah pengalaman, Aku juga ingin melakukan hal yang sama yang kuanggap masih sanggup kulakukan. KKN Kebangsaan 2014 tahun lalu tiga orang perwakilan Fakultasku untuk KKN Kebangsaan di Pontianak adalah senior satu jurusan, yaitu Yusri Ardi, Intan Lestari dan Fauzan Asrin. Dari merekalah Aku mengenal apa itu KKN Kebangsaan dan dari mereka juga Aku menjadi sangat ingin bergabung dalam KKN Kebangsaan tahun ini.
Kak Ardi begitu lah Aku memanggil nama seorang senior yang menginspirasiku dikampus, seorang ketua himpunan yang banyak melakukan kegiatan postif yang membanggakan. Pada saat pengumuman bahwa Universitas Riau(UR)  akan menjadi tuan rumah untuk KKN Kebangsaan 2015 beliau begitu antusias membagikan info tersebut kepadaku dan teman teman lainnya angkatan 2012. Beliau juga berharap pada tahun ini mahasiswa yang mewakili UIN untuk KKN kebangsaan juga banyak dari jurusan kami, Sistem Informasi.
Pendaftaran KKN Kebangsaan
Hari yang ditunggu oleh beberapa mahasiswa yang sangat ingin tergabung dalam mahasiswa KKN Kebangsaan telah tiba, ada pengumuman resmi dari pihak LPPM UIN untuk mahasiswa yang tertarik dan berminat mengikuti KKN Kebangsaan 2015. Beberapa syarat yang diajukan oleh panitia adalah :
1.     IPK Minimal 3.30
2.     Aktif dalam keorganisasian
3.     Membuat sebuah essai bertema “Karhutla”
4.     Membuat surat pernyataan mengikuti KKN Kebangsaan 2015



 
Persyaratan KKN Kebangsaan 2015


Untuk beberapa waktu Aku terdiam dan tidak melakukan apa-apa. Kalau syaratnya essai dan wawancara Aku masih bisa berusaha untuk tetap ikut KKN Kebangsaan tahun ini, masih ada harapan yang bisa Aku lakukan. Namun, langkahku terhenti ketika kumelihat salah satu syarat dimana menyebutkan “IPK minimal 3.30”, Aku merasa begitu menyesal kenapa kuhanya bisa memperoleh IPK 2,99 belum ada apa-apanya jika kutetap melangkah mengikuti KKN Kebangsaan, besok adalah hari terakhir pengumpulan syarat KKN Kebangsaan, teman-temanku yang memenuhi kriteria telah banyak yang datang ke LPPM, Aku mendadak ingin nangis, Aku juga ingin ikut. Mood untuk membuat essai ketika itu hancur, Aku buntu tidak tau harus berbuat apa. Jikapun kutingkatkan nilaiku disemester depan tidak akan mengubah keadaan dimana Aku masih berkesempatan ikut dan tergabung dalam KKN Kebangsaan 2015.
Ketika itu di Group BBM himpunan jurusanku, kak Ardi terus memberikan dukungan dan semangat kepada seluruh angkatan 2012 yang berminat ikut KKN Kebangsaan, Aku hanya membaca pesan pesan dari mereka. Beberapa lama kemudian Aku memberanikan diri untuk mengomentari dengan kalimat “kak, kayaknya esi gak bisa ikut, IPK gak cukup :’(“ jawabku datar. Aku mengira kalimat selanjutnya yang diucapkan kak Ardi adalah “yaudah sabar aja ya si, KKN reguler juga menyenangkan kok”. Namun diluar dugaan, kak Ardi tidak mengatakan kalimat tersebut melainkan ”Ikut ajalah desi, peserta yang diambil kan 100 orang, coba aja dulu. Lagian syaratnya bikin essai. Orang kalau liat bikin essai tu pasti udah mundur dan nyerah duluan. Masalah lulus dan gak lulus itu nanti aja difikirin, IPK tu gak terlalu menjadi masalah”.
Aku yang ketika itu ngerasa seperti seekor pungguk merindukan bulan kembali terobsesi seakan diberikan sepasang sayap untuk berkepak menemui bulan, gak ada beban apapun dipundakku. Mau lulus ataupun tidak seenggaknya Aku pernah berusaha dan mencoba menjadi bagian dari keluarga besar KKN Kebangsaan 2015.
Hari terakhir pengumpulan syarat KKN Kebangsaan adalah Rabu pukul 15:00 WIB. Pukul 09:00 ambisiusku untuk mengikuti KKN Kebangsaan ngebuat otakku gak bisa jalan untuk merangkai kata menjadi sebuah tulisan essai yang bakal Aku kumpul ke LPPM, sahabatku Yoga Mahardika dan Fonda Handika Arta sudah sibuk sejak pagi mempertanyakan pengumpulan essai dan syarat lainnya. Karna mereka mau mengantarkan bersama.
Tepat pukul 10:30 Aku baru mendapatkan inspirasi dan memulai ketikan gue. Tidak lebih dari setengah jam Aku telah selesai dengan essai yang siap di print. Aku langsung ke kampus menemui Yoga dan Fonda untuk mengumpulkan berkas yang diminta LPPM, ketika mendaftarkan nama di LPPM, Aku kembali merasa khawatir dimana posisiku ketika itu telah melewati angka 100. Aku diurutan ke 120an. Ketika kutanya kepada kakak yang menerima essai, kakak tersebut mengatakan bahwa pak Zarkasih membaca essai seluruh peserta, jadi yang terpilih adalah yang essainya terbaik. Tidak berdasarkan IPK. Aku menjadi sangat lega dan bersyukur. Keluar dari ruangan LPPM Aku menuju masjid UIN Suska. Tidak ada tempat terbaik ketika itu yang bisa Aku kunjungi untuk berbagi kebahagiaan dan kelegaan hatiku selain bercerita lebih padaNya. Apapun hasilnya nanti Aku akan tetap bersyukur. InsyaAllah fikirku dalam hati.
Aku tetap kembali sebagai seorang mahasiswa jurusan Sistem Informasi tanpa terlalu memikirkan bagaimana hasil dari seleksi KKN Kebangsaan.
Am I a Loser or a Winner? KKN Kebangsaan 2015.
Suatu malam teman sekelasku Devi Julianti mengirimkan suatu file dimana isi file tersebut adalah daftar nama mahasiswa KKN Kebangsaan yang telah lulus seleksi sebanyak 100 orang. Ketika ku buka file tersebut, Aku tidak membaca ada namaku dalam daftar. Yang Aku baca hanya sahabat sahabatku “Yoga, Fonda, Tria, Aisyah dan Jery” ada sebongkah kekecewaan dalam hati gue,ternyata kalimat “ketika kau gagal maka kau akan kecewa, namun ketika sahabatmu berhasil diantara kegagalanmu kau lebih lebih kecewa” itu benar dan baru aja kurasakan. Aku menjadi begitu kesal terhadap temanku Devi, mengapa dia mengirimkan daftar itu kepadaku sementara dia tau bahwa namaku tidak masuk dalam daftar. Dalam keadaan hati yang berkecamuk Aku kembali membaca siapa saja mahasiswa jurusanku yang lulus untuk KKN Kebangsaan tahun ini.
Perlahan tapi pasti Aku membaca dari awal hingga akhir, tidak terlewatkan satupun oleh mata gue. Sedetik kemudian Aku membaca nama “Desi Permatasari” jurusan sistem informasi dengan nilai “90”, subhanallah Aku hampir pingsan membaca namaku disana, terlebih lagi nilai dari essaiku “90”, tertinggi dijurusan dan fakultasku. Aku bersyukur dan tidak hentinya berteriak menyebutkan “Alhamdulillah” dan meminta maaf pada Devi serta terimakasih, mungkin temanku Devi juga merasa aneh kenapa Aku meminta maaf padanya.
 
100 Mahasiswa Terpilih UIN SUSKA Riau KKN Kebangsaan 2015



Aku mengabarkan hal gembira ini kepada orangtuaku dan teman-temanku yang juga lulus pada tahap seleksi. Oh, ya Allah betapa Nikmat dan KaruniaMu tak pernah putus untuk hambaMu ini. Terimakasih dan berikan Aku kemudahan dalam KKN Kebangsaan 2015 ini.

Tidak ada komentar: