Hai,
Assalamualaikum.
Sepanjang
gue berada di dunia per-blog-an sekitar tiga tahun yang lalu, gue belum pernah
ngepost tentang hal-hal yang berbau dengan keIslaman. Karna gue bisanya nulis tentang imagined dan pengalaman pribadi dalam blog gue.
Kali
ini gue mau ngepost tentang THE MIRACLE
OF QIYAMUL-LAIL atau SHALAT MALAM. Beberapa Firman Allah tentang shalat
tahajjud adalah sbb
وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ
لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا
Artinya
: “Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah
kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” (QS. Al-Insaan: 26).
. {وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ
بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ
يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
(79)}
Artinya:
“Dan pada sebagian malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan
bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”. (QS
: Al-Isro’ : 79).
Alasan
gue ngepost topik ini bukan karna gue mendadak berubah atau berniat jadi
Ustadzah atau penceramah. Tetapi karna berdasarkan pengalaman gue sendiri. Gue berencana
untuk mengajak seluruh orang yang terpanggil hatinya.
Malam
itu gue gelisah banget, ada banyak hal yang mengerayangi isi kepala gue tentang
beragam masalah yang gue rasa sebesar gunung dan penyelesaiannya ada didasar
lautan. Dalam dan jauh. Gue gak tau harus mengadu kepada siapa yang ada didunia
ini. Yang mungkin bisa paham dan berempati pada masalah gue.
Beberapa
waktu gue terbangun dan kembali mencoba tidur untuk menghilangkan rasa sakit
dikepala gue atas hal yang gue sebut sebagai masalah. Dalam kegelisahan tersebut, gue mengotak-atik handphone
gue untuk mencari sosial media yang
bisa membantu gue, seenggak buat tertawa ngakak malam itu saja.
Tapi
kemudian,pandangan gue tertuju pada salah satu buku yang ada dibarisan rak buku
gue. Buku itu karangan seorang penulis yang lumayan terkenal di indonesia. Berisi
tentang kehidupan seorang perempuan yang menjalankan peran sebagai Istri dan Ibu. Mengalami banyak masa sulit dalam hidupnya, tidak dihargai
suami dan selalu mendapatkan perlakuan buruk dari mertuanya. (Bukan cerita ini
yang bisa gue jadikan jawaban atas hilangnya kegelisahan hati gue). Gue teruskan
membaca cerita itu (based on true story).
Untuk kemudian setidaknya merasa bahwa ternyata masih ada manusia yang hidup
lebih buruk dan mendapat cobaan lebih berat dari yang gue alami.
Dipertengahan
cerita perempuan itu tidak pernah merasa takut akan hancur dalam hatinya yang
lemah. Ia berusaha untuk mengambil perhatian sang mertua dan merebut kembali
cinta sang suami. Anak-anaknya adalah alasan kenapa beliau harus terus
bertahan. Baginya meskipun ada sejuta alasan untuk bersedih, jika dihadapannya
ada satu alasan untuk bahagia maka sejuta alasan itu akan lenyap tanpa diminta.
Caranya
adalah : carilah satu kebahagiaanmu dan hancurkan sejuta kesedihanmu lewat
bahagia itu.
Perempuan
yang dimaksud tidak pernah sekalipun meninggalkan Shalat Malam (Qiyamul-Lail)
dalam hidupnya. Ketika pertama kali diperkenalkan tentang shalat malam oleh
seorang sahabat yang beliau jumpai di sebuah majelis ta’lim.
Seketika
gue tersadar dan ingin melaksanakan shalat malam waktu itu juga.
Disepanjang
shalat gue, segala yang mengganjal dihati gue, gue adukan kepada Dzat yang gue
percaya mendengar dan melihat kondisi gue yang begitu terpuruk. Gue cerita dan
minta segala hal yang gue inginkan. Kelancaran dan tentang kekosongan hati gue.
Setelah
itu gue tertidur dan bangun dikeesokan harinya. Sebuah panggilan menyadarkan
gue tepat di pukul 04:48 WIB (Waktu shalat subuh di daerah gue tinggal). Seketika
gue melihat handphone gue dan mengangkat panggilan tersebut. Sebuah kalimat
dari seorang sahabat yang menyatakan akan membantu permasalahan yang tengah gue
alami.
Satu
hari setelahnya apa yang gue rasa sangat berat, tidak lagi pernah menjadi beban
dan seakan hilang dalam satu malam. Allah tidak pernah sia-sia dengan apa yang
hambaNya perbuat.
Saat
gue sadar, segala masalah ada jalan keluarnya. Hanya bagaimana kita meminta
Allah membantu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar