Teluk Binjai Punya Cerita #2



Mereka, calon keluargaku...

Aku bertemu dengan tiga orang lainnya delegasi UIN dan UR untuk silahturahmi dan membicarakan tentang seragam kelompok. Untuk pertama kalinya Aku melihat secara langsung wajah wajah keluarga baruku yang kelak akan hidup bersamaku selama 30 hari.
Pertama sekali mengenal mereka, Aku dan Alfu berangkat bersama dari Panam untuk menuju rumah Fitri yang terletak di Jalan Ahmad Yani Pekanbaru.
Desi” ucapku sembari mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan seorang yang berpenampilan layaknya mahasiswa UIN SUSKA Riau. Celana dasar, Kemeja dan menyandang tas ransel.
Zanni” balasnya menyambut uluran tanganku “Langsung berangkat kita des?
Oke Fu, Aidil sudah sampai di rumah Fitri ya?” tanyaku
Iya, udah makan kue lebaran pulak dia disitu kata Fitri” sambung Alfu
Haha, Aidil” jawabku singkat
Kami berangkat menuju rumah Fitri sesuai perjanjian kemarin malam untuk meet up membahas apa yang sementara bisa kami bahas. Juga makan-makan menjadi agenda yang sudah dijadwalkan untuk hari ini. Orangtua Fitri sudah memasak lebih untuk kami.
Fit, Kami sudah masuk Gg. Masjid nih. Rumah kamu dimananya?” tanyaku via Telfon
Oh, sebelum rumah pagar Orange belok Kiri ya Des” jawab suara diujung telfon “Aku tunggu didepan rumah nih” sambungnya lagi
Aku mengikuti instruksi Fitri yang memberi tahukan alamat rumahnya. Fitri sudah menunggu didepan pagar rumahnya. Manisnya perempuan ini batinku
Desi” ucapku kemudian mengulurkan tangan
Fitri” jawabnya singkat
Masuk Des, Fu” ucapnya mempersilahkan
Kami masuk
Assalamualaikum” ucap kami berdua dan langsung melihat kearah Aidil yang duduk manis dikursi tamu rumah Fitri. Mulut dan kedua tangannya tengah memegang makanan khas lebaran. “hmm, dil dil” tawaku meledak ketika melihat manusia kelaparan didepanku.
Udah gak makan berapa hari Dil?” tanyaku kemudian
Gratis Des, harus dihabiskan nih” jawabnya sembarangan
Gratis sih Dil, tapi itu bukan untuk Kamu semua. Buat tamu lainnya juga” sambung Alfu
Gak ada tamu yang mau lebaran kesini lagi kok teman-teman. Tenang aja” karangnya
Sok tau lo dil” sambung Alfu lagi
Udah lama sampai Dil?” tanyaku
Liat aja makanan yang habis udah sebanyak apa Des, jadi bisalah dibayangkan berapa lama dia disini” sambar Fitri disambut gelak tawa kami bertiga
Noh Dil, kamu diusir sama yang punya rumah” sambungku
Usirnya nanti aja Fit, siap makan siang ya” jawab Aidil masa bodoh
Setelah makan siang bersama dirumah fitri kami lanjutkan dengan mencari baju untuk kelompok di sekitar pasar pusat. Sebelum pergi kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Inilah hasil foto bersama tengah hari itu. 
                                                           
 
Aidil Fitra, Alfuzanni, Del Fitri. Mereka, calon keluargaku
                                                            ...
Dalam masa menunggu seluruh peserta hadir dan berkumpul dilapangan bola Universitas Riau. Aku, Fitri, Alfu dan Aidil menunggu delegasi UBB (Bangka Belitung) sampai. Sudah sejam lalu sejak Agung mengabarkan telah berada di Bandara International Sultan Syarif Kasim Riau. Beberapa menit kemudian Agung turun dari bus. Aidil dan Alfu membantunya membawa barang ketenda yang telah disediakan.
Kami berkenalan dan menurutku Agung anaknya pendiam. Beda dengan isi chatnya yang asyik dan bersahabat. Apa mungkin karna ini adalah pertemuan pertama sehingga dia masih canggung bersama kami.
Ketika akan kembali kekos untuk menjemput barang bawaanku aku berpapasan dengan seorang yang aku kenal didunia maya. Namanya Dewi Bunga Sari mahasiswa IPB (bogor). Salah satu keluarga baruku. Wajahnya manis dan bersahabat. Ingin aku menyapanya namun aku masih belum begitu yakin, ya siapa tau ada perempuan lain yang mirip dengannya. Dia juga tidak begitu mengenalku, jadi susah juga jika kujelaskan bahwa kita adalah keluarga diposko kelak.

Tidak ada komentar: